Rabu, 02 Agu 2023 10:05 WIB
Petugas Cash Center BNI menyusun tumpukan uang rupiah untuk didistribusikan ke berbagai bank di seluruh Indonesia dalam memenuhi kebutuhan uang tunai jelang Natal dan Tahun Baru. Kepala Kantor perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua mengungkapkan jumlah transaksi penarikan uang tunai sudah mulai meningkat dibanding bulan sebelumnya yang bisa mencapai penarikan sekitar Rp1 triliun. Sedangkan untuk Natal dan tahun baru ini secara khusus mereka menyiapkan Rp3 triliun walaupun sempat diprediksi kebutuhannya menyentuh sekitar Rp3,5 triliun. (FOTO: Rachman Haryanto/detikcom)
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta –
Perusahaan migas PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) baru saja merilis laporan keuangan semester pertama tahun 2023. Perseroan membukukan laba bersih US$ 99 juta atau setara Rp 1,48 triliun (kurs Rp 15.000).
Perolehan laba bersih RAJA tersebut lebih besar secara signifikan dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya yaitu US$ 3,3 juta, atau naik sekitar 195% secara year on year (yoy).
Direktur Utama Rukun Raharja Djauhar Maulidi mengatakan, pendapatan bersih Perseroan mengalami kenaikan sebesar 32% di mana pada periode yang sama di tahun sebelumnya Perseroan membukukan pendapatan bersih sebesar US$ 56 juta sedangkan di tahun ini Pendapatan bersih Perseroan adalah sebesar US$ 73,8 Juta.
“Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kenaikan ini, di antaranya adalah penambahan customer baru sehingga adanya kenaikan penjualan gas, kenaikan tolling fee baik dari pipa gas eksisting Perseroan maupun pipa minyak mentah Rokan yang saat ini sudah full stream dan kontribusi dari investasi di bidang hulu migas yang cukup tinggi karena harga minyak mentah dunia yang cukup stabil pada semester pertama tahun 2023 ini,” jelasnya dalam keterangannya Selasa (1/8/2023).
Baca juga:
Emiten Pupuk Kantongi Laba Rp 245 M, Naik 70%
Direktur Keuangan Rukun Raharja Oka Lesmana menambahkan, sampai dengan Juni 2023 ini, Penyerapan belanja modal Perseroan mencapai USD32Juta atau sebesar 63% dari total yang sudah dianggarkan. Adapun penggunaan belanja modal tersebut untuk penyertaan/investasi Perseroan pada salah satu blok minyak di Sumatera, pembangunan stasiun induk CNG di Jawa Tengah.
“Juga untuk pembangunan pipa untuk customer baru yang berada di propinsi Riau dan joint study untuk proyek pengelolaan minyak dan gas di Blok Jabung Tengah, Propinsi Jambi,” kata Oka.
Baca artikel detikfinance, “Laba Emiten Migas RAJA Melejit 195%, Kok Bisa?” selengkapnya