SHARE

Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (10/5/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)Foto: Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (10/5/2023). (Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup di zona hijau pada perdagangan Selasa (15/8/2023), kendati penguatannya cenderung tipis.

IHSG ditutup naik tipis 0,07% ke posisi 6.915,10. IHSG masih bertahan di level psikologis 6.900 pada perdagangan Selasa, usai kembali ke level tersebut pada Senin.

Secara sektoral, ada empat sektor yang menjadi penopang IHSG pada sesi I Selasa, yakni sektor infrastruktur yang mencapai 5,11%, sektor teknologi sebesar 1,62%, sektor energi sebesar 1,26%, dan sektor properti sebesar 0,98%.

https://cb7f822ed0604ff5b6e8569ef95655d0.safeframe.googlesyndication.com/safeframe/1-0-40/html/container.html

Selain itu, beberapa saham juga turut menjadi penopang IHSG pada akhir perdagangan Selasa. Berikut saham-saham yang menopang IHSG pada perdagangan Selasa.

Saham teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menjadi penopang terbesar IHSG pada Selasa, yakni mencapai 13,1 indeks poin. Saham GOTO melesat karena pada Selasa dirilis kinerja keuangan periode semester I-2023.

IHSG kembali menguat setelah dirilisnya data neraca perdagangan Indonesia pada periode Juli 2023.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia Juli 2023 mengalami surplus US$ 1,31 miliar terutama berasal dari sektor nonmigas US$ 3,22 miliar, namun tereduksi oleh defisit sektor migas senilai US$ 1,91 miliar.

Dengan demikian neraca perdagangan Indonesia telah mencatatkan surplus selama 39 bulan berturut sejak Mei 2020.

Turunnya surplus neraca perdagangan Juli 2023 disebabkan karena anjloknya kinerja ekspor yang turun 18,03%, dari US$ 25,47 miliar menjadi US$ 20,88 miliar dan impor turun 8,32% dari US$ 21,35 miliar menjadi US$ 19,57 miliar.

Dengan anjloknya kinerja ekspor dan impor ini, pemerintah percaya diri tak akan mempengaruhi kinerja pertumbuhan ekonomi pada 2023. Terutama karena pelemahannya mereka anggap bukan disebabkan anjloknya kinerja perekonomian domestik, melainkan hanya disebabkan jatuhnya harga-harga komoditas ekspor andalan Indonesia.

Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti menuturkan neraca perdagangan komoditas migas mengalami defisit US$ 1,91 miliar disumbang oleh minyak mentah dan hasil minyak.

“Defisit (migas) Juli 2023, lebih besar dari bulan lalu, namun lebih rendah dibandingkan bulan yang sama tahun lalu,” papar Amalia.

Adapun, secara kumulatif, neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus US$ 21,24 miliar atau lebih rendah US$ 7,88 miliar, dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

“Selama Januari-Juli 2023, sektor migas mengalami defisit US$10,70 miliar, tetapi masih terjadi surplus pada sektor nonmigas US$ 31,94 miliar, sehingga secara total mengalami surplus US$ 21,24 miliar,” paparnya.

Hari ini, DPR, MPR, dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) akan menggelar event tahunan Sidang Bersama.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menyampaikan Pidato Kenegaraan pada pagi hari dan Pidato Pengantar/Keterangan Pemerintah Atas Rancangan Undang-undang (RUU) Tentang Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2024 dan Nota Keuangan pada siang harinya.

Melalui Pidato Kenegaraan, Presiden Jokowi akan menyampaikan fokus pemerintahan ke depan mulai dari politik, hukum, keamanan, hingga ekonomi.

Pada siang hari, Presiden Jokowi akan menyampaikan Pidato Pengantar RAPBN 2024. Pidato ini menjadi perhatian besar baik dari pelaku pasar ataupun pengusaha karena akan menjadi arah bagi pembangunan Indonesia ke depan. Presiden akan membeberkan target makro ekonomi mulai dari pertumbuhan, inflasi, nilai tukar rupiah, lifting minyak mentah dan gas, serta harga minyak mentah Indonesia/ICP.

Analisis Teknikal

TeknikalFoto: Putra
Teknikal

IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu harian (daily) menggunakan moving average (MA) dan Fibonacci retracement untuk mencari resistance dan support terdekat.

Pada Selasa, IHSG membentuk candle doji yang mengindikasikan sikap ragu-ragu investor.

IHSG masih berada di atas area penting 6.880 (Fibonacci 78,6%) serta level psikologis 6.900.

IHSG juga berada di pola rectangle yang menunjukkan fase konsolidasi dan menunggu katalis lanjutan.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lainnya, yakni Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Dalam grafik harian, posisi RSI naik tipis ke 59,00.

Sementara, dilihat dari indikator lainnya, Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis MACD di bawah garis sinyal dengan kecenderungan menyempit.

Hari ini, IHSG berpeluang bergerak mixed dan menguji resistance terdekat di 6.925 sebelum menentukan arah selanjutnya.

Adapun, support terdekat di level psikologis 6.900 dan 6.880 (Fibonacci 78,6%).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *