Indonesia – Sejumlah saham milik taipan mencatatkan kinerja yang buruk selama Agustus. Padahal, IHSG sukses menguat selama bulan tersebut.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,32% selama Agustus hingga ditutup di 6.953,26 pada 31 Agustus 2023. IHSG kembali menjajal level psikologis 7.000 pada bulan lalu, di tengah sejumlah sentimen yang ada.
Saham emiten jasa angkutan laut milik Tommy Soeharto PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS) menjadi yang paling boncos di antara deretan emiten taipan dan pengusaha besar selama Agustus.
Saham HITS anjlok 36,15% dalam sebulan ke posisi Rp332/saham. Ini usai saham tersebut memerah sebanyak 15 kali, dengan hanya 3 kali menguat dan 3 kali stagnan.
Sebelum turun tajam, saham HITS sempat mencatatkan tren kenaikan signifikan pada 8-29 Mei 2023.
Kabar teranyar, HITS dan PT Pelindo Jasa Maritim (SPJM) menandatangani Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) pada 23 Agustus 2023.
Kedua perusahaan bersepakat untuk memulai kolaborasi dalam mengembangkan program
kemitraan di bidang pelayanan jasa kepelabuhanan, jasa pendukung kepelabuhanan, dan jasa maritim lainnya di lingkungan PT Pelabuhan Indonesia (Persero).
Sebelumnya HITS juga telah menandatangani MoU dengan PT Padoma Global Neo Energi, perusahaan pengelolaan energi termasuk penyedia dan infastruktur gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG) di Papua.
Kedua perusahaan bersepakat untuk menjalankan kerjasama di bidang pelayanan dan jasa transportasi dan distribusi energi sekaligus secara bersama-sama memasarkan dan mengelola LNG yang berasal dari Papua Barat.
Selain HITS, emiten logistik pertambangan PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk (MAHA) atau Mandiri Services juga merosot tajam 20,41% ke Rp234/saham.
Ini seiring saham emiten milik Eddy Sugianto tersebut mengalami tren penurunan usai menembus Rp306/saham pada 3 Agustus lalu.
Dua saham emiten taipan TP Rachmat PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) dan PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) sama-sama jadi pecundang selama Agustus, masing-masing jeblok 13,16% dan 10,53%.
Lebih lanjut, tiga saham emiten properti, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) milik Trihatman Haliman, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) besutan Alexander Tedja, dan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) milik keluarga Widjaja, kompak jadi top losers Agustus.
Saham APLN merosot 13,13%, PWON minus 7,76%, dan BSDE turun 7,41%.
Kinerja IHSG pada pekan lalu kembali cemerlang, di mana IHSG sepanjang pekan lalu terpantau melesat hingga 1% dan sudah terjadi selama dua pekan beruntun.
Sepanjang pekan lalu, indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut melesat 1,19% secara point-to-point (ptp), lebih baik dari posisi pekan sebelumnya yang menguat 0,52%. Dengan ini, maka IHSG sudah mencatatkan kinerja positifnya selama dua pekan beruntun.
Sementara itu pada perdagangan Jumat (1/9), IHSG juga ditutup menguat 0,35% ke posisi 6.977,654. Sepanjang pekan lalu, IHSG konsisten bergerak di level psikologis 6.900. Bahkan, IHSG sempat menyentuh level psikologis 7.000 pada perdagangan sesi I Rabu pekan lalu.
Dalam harian sepanjang pekan lalu, IHSG hanya mencatatkan koreksi sekali saja, yakni pada perdagangan Kamis pekan lalu, karena adanya aksi profit taking investor.
Selama sepekan, nilai transaksi IHSG mencapai Rp 46,1 triliun. Sayangnya, investor asing tercatat masih melakukan aksi jual bersih (net sell) mencapai Rp 2,1 triliun di seluruh pasar sepanjang pekan lalu.
IHSG yang cukup menggembirakan pada pekan lalu ditopang oleh sikap optimisme pasar akan prospek berakhirnya era suku bunga tinggi. Selain itu, data tenaga kerja di Amerika Serikat (AS) yang mulai mendingin juga menjadi penopang bursa saham global.