Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara alias suspensi perdagangan dua saham emiten terafiliasi Prajogo Pangestu, yakni PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dan Saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN). Hal ini diumumkan oleh P.H. Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Donni Kusuma Permana dan Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Martin Satria D. Bako.
Saham BREN disuspensi pada perdagangan tanggal 10 November 2023. Penghentian sementara perdagangan Saham BREN dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai, dengan tujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham BREN.
Sementara suspensi saham CUAN dilakukan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai mulai sesi I perdagangan tanggal 10 November 2023 sampai dengan pengumuman bursa lebih lanjut.
Suspensi dilakukan sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif kedua saham.
Kamis (9/11), saham CUAN naik 7,69% ke level Rp 7.000. Sejak melakukan initial public offering (IPO), saham emiten tambang batubara ini sudah melesat lebih dari 31 kali lipat atau 3.082%. Harga IPO saham CUAN hanya Rp 220. CUAN melakukan IPO pada 8 Maret 2023.
Sementara pada perdagangan Kamis (9/11), saham BREN terbang 18,75% ke level Rp 5.225 per saham. Asal tahu saja, saham anak usaha PT Barito Pacific Tbk (BRPT) ini sudah menguat 569,87% sejak melantai di bursa. Sebagai perbandingan, harga penawaran yang dipatok BREN kala itu hanya sebesar Rp 780 per saham.
Penguatan harga saham yang gila-gilaan ini membuat market caps BREN kian menggemuk. Per Kamis (9/11), market caps BREN menyentuh angka Rp 699,03 triliun. Angka ini membuat BREN menjadi emiten dengan market caps terbesar ketiga di BEI, menggeser tahta saham PT Bayan Resources Tbk (BYAN) yang kini berada di posisi keempat dengan market caps Rp 622 triliun.
BREN berada tepat di bawah saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) di posisi kedua dengan market caps Rp 780 triliun. Sementara saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) anteng di posisi pertama dengan nilai market caps Rp 1.098 triliun.
Saat ini saham BREN diperdagangkan dengan price to earnings (PE) ratio 433,62 kali dengan price to book value (PBV) ratio 210,24 kali. Sedangkan CUAN diperdagangkan dengan PER 232,33 kali dan PBV 48,26 kali.
Dua saham Grup Barito lain yang tercatat di BEI justru melesat saat CUAN dan BREN kena suspensi. Pada Jumat (10/11) pukul 9.25 WIB, harga saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) menguat 15,40% ke Rp 1.235 per saham. Sedangkan harga saham PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) menguat 3,70% ke Rp 3.070 per saham setelah sempat melonjak ke Rp 3.210 per saham.
Menurut data RTI, harga saham BRPT naik 57% dalam tiga bulan terakhir. Sedangkan saham TPIA menguat 43% pada periode yang sama.