Pergantian tahun tinggal menghitung hari, investor mulai menyiapkan saham-saham pilihan baru untuk 2024 terlebih lagi terdapat momen pemilihan umum (pemilu) pada awal bulan di 2024.

Salah satu investor, Kartika Sutandi atau yang akrab disapa Tjoe Ai mengatakan, pilihan saham-sahamnya untuk first half di tahun 2024, masih sangat bergantung dari momen pemilu.

“Kita juga masih mengharapkan dana dari pemilu makannya saya masih tetap pilih konsumer,” kata Kartika, Selasa (5/12).

Kartika mengatakan, ia memilih PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) karena memiliki prospek yang bagus. Belum lama ini, HMSP juga telah meluncurkan produk baru bernama IQOS yang menarik hati konsumen.

Sementara itu, menurut Kartika, sektor ritel juga menarik untuk dicermati karena adanya sentimen kenaikan UMP. “Kalau retailer highend kan yang beli barangnya tidak terpengaruh, memang naik cost dikit tapi pembeli tidak terpengaruh,” tuturnya

“Kalau ritel, saya suka ERAA, ACES, MAPI, dan MAPA, yang barangnya middle up tapi costnya hanya naik sedikit,” jelasnya.

Pengamat Pasar Modal dari Universitas Indonesia Budi Frensidy mengatakan, ia lebih senang mencermati saham-saham yang memiliki earning per share (EPS) meningkat di tahun ini dan di kuartal I-2024 nanti.

“Akan lebih suka lagi jika saham-saham tersebut royal kasih dividen,” kata Budi, Selasa (5/12).

Untuk strategi tahun depan, Budi akan mencermati saham-saham dengan menggunakan berapa rasio untuk menilai valuasi perusahaan. Seperti, dari price to earnings ratio (PER), price to book value (PBV), persentase kenaikan EPS, dividend payout ratio, dan dividend yield.

Sementara itu, sejumlah analis mengatakan sektor perbankan akan menarik pada 2024. Seperti Direktur Ekuator Swarna Investama Hans Kwee yang menilai, konsumsi masyarakat akan meningkat di tahun pemilu. Adapun penurunan suku bunga The Fed akan menjadi katalis positif bagi sektor keuangan dan sektor teknologi.

“Saya pikir tahun depan sektor keuangan, konsumer, dan teknologi itu bisa diandalkan. Sektor lainnya seperti sektor properti,” kata Hans Kwee kepada Kontan.co.id, Selasa (5/12).

Menurutnya, strategi investasi yang tepat ketika pasar saham Indonesia sedang terkoreksi adalah buy on weakness. Dia bilang, fulktuasi memang tentu masih ada di pasar saham, namun ia memprediksi pasar saham Indonesia akan lebih positif di tahun 2024.

Equity & Economics Analyst KGI Sekuritas Indonesia, Rovandi menyoroti IHSG tahun 2024 akan menguat sejalan dengan sentimen pemilu, BI Rate yang stabil, dan pertumbuhan ekonomi di atas 5%.

“Menurut saya, sektor keuangan yang menarik untuk dicermati tahun depan. Lantaran suku bunga pinjaman yang tinggi kemudian sektor industri dasar dengan pertumbuhan manufaktur yang masih baik di Indonesia,” kata Rovandi, Selasa (5/12).