Kinerja keuangan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) kokoh pada laporan tahun buku 2023, yang tercermin dari kenaikan top line dan bottom line. Sepanjang tahun 2023, INTP meraih laba bersih senilai Rp 1,95 triliun, tumbuh 5,97% dibandingkan keuntungan tahun sebelumnya.
Sebagai perbandingan, pada periode 2022 laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk INTP sebesar Rp 1,84 triliun. Pertumbuhan ini sejalan dengan kenaikan pendapatan, dimana emiten semen ini mengantongi pendapatan neto senilai Rp 17,94 triliun pada tahun lalu.
Pendapatan neto INTP tersebut tumbuh 9,92% ketimbang raihan Rp 16,32 triliun pada tahun 2022.
Merujuk laporan keuangan yang dirilis Kamis (21/3) malam, penjualan semen ke pihak ketiga menjadi segmen yang berkontribusi paling dominan dengan menyumbang Rp 16,19 triliun, setara 90,24% dari total pendapatan neto INTP tahun 2023.
Penjualan semen ke pihak ketiga INTP meningkat 9,91% secara tahunan. Selain dari segmen ini, pendapatan neto INTP berasal dari penjualan beton siap pakai senilai Rp 1,36 triliun, penjualan agregat sebesar Rp 75,87 miliar, serta dari penjualan semen pihak berelasi senilai Rp 309,60 miliar.
Sejalan dengan kenaikan revenue, beban pokok pendapatan INTP ikut mengalami kenaikan sebanyak 8,22% menjadi Rp 12,10 triliun. Sehingga INTP membukukan laba bruto senilai Rp 5,84 triliun atau tumbuh 13,61% dibandingkan Rp 5,14 triliun pada 2022.
Kenaikan kinerja keuangan top line dan bottom line INTP ikut mengerek naik laba per saham dasarnya. Secara tahunan, laba per saham dasar INTP tumbuh 7,36% dari Rp 529,44 menjadi Rp 568,41 per akhir tahun 2023.
Per 31 Desember 2023, INTP memiliki aset sejumlah Rp 29,64 triliun. Pada periode yang sama, INTP memiliki jumlah liabilitas senilai Rp 8,68 triliun, dengan jumlah ekuitas sebanyak Rp 20,96 triliun.
Sedangkan kas dan setara kas akhir tahun INTP mencapai Rp 3,18 triliun.
Sedangkan dari sisi pergerakan saham, pada perdagangan kemarin (21/3) INTP naik 0,29% ke level Rp 8.575. Secara year to date, harga saham INTP mengakumulasi pelemahan 8,78%.