Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan memulai pekan ini, Senin (29/7) dari posisi 7.288,16. Level ini didapat usai IHSG menguat 0,66% menutup pekan lalu, Jum’at (26/7).
Secara mingguan, IHSG mengakumulasi pelemahan 6,32 poin atau turun tipis 0,09%. Ramainya rilis laporan keuangan emiten semester I-2024 masih akan menghiasi pasar saham. Sampai akhir pekan lalu, sudah lebih dari 120 emiten yang merilis kinerja periode enam bulan.
Pengamat Pasar Modal & Founder WH-Project William Hartanto menyoroti penguatan IHSG akhir pekan lalu yang disertai dengan posisi beli bersih (net buy) investor asing sebesar Rp 523,31 miliar di pasar reguler.
Secara teknikal, IHSG berupaya untuk rebound mempertahankan posisi agar tidak mengalami konfirmasi pola double top.
Hanya saja, pergerakan IHSG tampak masih kurang tenaga, sehingga tidak berhasil menembus kembali level psikologis 7.300.
“Tetap waspada, perhatikan level 7.200, karena ini menjadi level penentu terkonfirmasinya pola double top. Sedangkan pola ini belum dikatakan gagal apabila IHSG belum menguat di atas 7.354,” terang William dalam risetnya, Senin (29/7).
Analis RHB Sekuritas Indonesia Muhammad Wafi melihat secara teknikal IHSG kembali melakukan rebound dari support garis MA20 dan menguji resistance garis MA5 dengan volume rendah. Meski berpeluang melakukan koreksi teknikal, namun selama di atas garis MA20 maka IHSG berpeluang kembali rebound dan breakout garis MA5.
Namun jika breakdown support garis MA20, maka IHSG berpotensi untuk kembali melakukan koreksi dan menguji support garis MA100. Wafi memprediksi pergerakan IHSG saat ini berada di kisaran 7.200 hingga 7.400.
Sementara itu, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus memprediksi IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 7.200 – 7.300. Sedangkan William menaksir IHSG berpotensi bergerak dalam kecenderungan melemah pada rentang 7.200 – 7.354.
Berikut rekomendasi saham pilihan analis untuk perdagangan Senin (29/7):
Rekomendasi Saham dari WH-Project:
1. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)
Analisa: Pergerakan harga membentuk pola cup and handle dengan neckline Rp 2.520 (pola belum terkofirmasi).
- Rekomendasi: buy
- Support: Rp 2.330
- Resistance: Rp 2.520.
2. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA)
Analisa: Potensi pengujian support Rp 520. Pembelian dapat dilakukan apabila level ini mampu dipertahankan.
- Rekomendasi: wait and see
- Support: Rp 520
- Resistance: Rp 600.
3. PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA)
Analisa: Potensi menguat hingga menutup gap pada Rp 352.
- Rekomendasi: buy
- Support: Rp 336
- Resistance: Rp 352.
4. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA)
Analisa: Penguatan setelah selesai membentuk demand zone pada area Rp 1.500 – Rp 1.530.
- Rekomendasi: buy
- Support: Rp 1.500
- Resistance: Rp 1.640.
Rekomendasi saham dari RHB Sekuritas Indonesia:
1. PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN)
- Buy area di sekitar Rp 8.550
- Target jual di Rp 9.425 hingga Rp 10.500.
- Cut loss di Rp 8.150.
2. PT Astra International Tbk (ASII)
- Buy area di sekitar Rp 4.540
- Target jual di Rp 4.800 hingga Rp 5.075.
- Cut loss di Rp 4.450.
3. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC)
- Buy area di sekitar Rp 1.310
- Target jual di Rp 1.395 hingga Rp 1.465.
- Cut loss di Rp 1.270.
4. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA)
- Buy area disekitar Rp 1.530
- Target jual di Rp 1.600 hingga Rp 1.685.
- Cut loss di Rp 1.500.
Sementara itu, rekomendasi saham dari Pilarmas Investindo Sekuritas:
1. PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA)
Harga penutupan terakhir: Rp 1.100
- Support: Rp 1.050
- Resistance: Rp 1.130
- Target harga: Rp 1.125.
2. PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI)
Harga penutupan terakhir: Rp 428
- Support: Rp 416
- Resistance: Rp 438
- Target harga: Rp 436.
3. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA)
Harga penutupan terakhir: Rp 1.555
- Support: Rp 1.500
- Resistance: Rp 1.580
- Target harga: Rp 1.575.