PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) memberikan tanggapan terkait rancangan kebijakan infrastruktur tahun 2025 yang masih dalam pembahasan.
Asal tahu saja, hingga saat ini masih belum diketahui berapa anggaran pemerintah yang akan digelontorkan untuk menunjang proyek infrastruktur tahun depan.
Menurut Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo, anggaran infrastruktur untuk pagu 2025 masih ditahan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani seperti arahan dari Presiden Prabowo Subianto.
Dody juga mengaku belum mengetahui berapa anggaran yang akan digelontorkan untuk menunjang proyek infrastruktur di tahun depan. Untuk itu, dia bakal berkomunikasi lebih lanjut antar kementerian terkait rencana pembangunan.
Bersamaan dengan pernyataan Dody tersebut, beredar juga kabar ada sejumlah proyek infrastruktur yang akan dihentikan oleh pemerintah lantaran anggarannya akan dikaji ulang. Setelah kabar tersebut, harga saham sejumlah emiten BUMN Karya tercatat mengalami kenaikan.
Meskipun begitu, ADHI masih berkomitmen untuk menyelesaikan sejumlah proyek yang tengah dikerjakan.
Corporate Secretary ADHI Rozi Sparta mengatakan, terkait hal tersebut, Menteri BUMN Erick Thohir sempat menegaskan bahwa pemerintah hanya ingin melakukan peninjauan ulang soal beberapa proyek infrastruktur besar yang akan datang.
“Untuk proyek on going dan yang merupakan penugasan penting, proses konstruksi akan dilanjutkan pembangunannya oleh BUMN Karya,” ujarnya kepada Kontan, Senin (25/11).
Menurut Rozi, rencana peninjauan ulang dan penghentian pembangunan proyek besar tersebut tentu berdampak terhadap kinerja ADHI, karena persentase proyek pemerintah masih lebih tinggi dibandingkan segmen lainya.
Namun, ADHI terus berupaya mempertahankan dan memperkuat posisinya di pasar dalam negeri, dengan memanfaatkan peluang pada sektor proyek BUMN dan swasta.
Selain itu, dengan terbatasnya pangsa pasar domestik dan kemungkinan terjadinya peningkatan persaingan, ADHI akan melakukan ekspansi ke pasar regional, terutama melalui core competency ADHI pada segmen railway.
“Seluruh strategi ini akan dilakukan dengan tetap mengedepankan value creation yang dilandaskan pada penerapan manajemen risiko secara terukur,” kata Rozi.
Secara keseluruhan, nilai proyek ADHI on-going di Ibu Kota Nusantara (IKN) saat ini Rp 9,2 triliun per hari ini.
Beberapa proyek besar yang dikerjakan ADHI di IKN adalah Proyek Pembangunan Sarana Prasarana Pemerintahan II (Istana Wakil Presiden) dengan nilai kontrak Rp 1,3 triliun, Jalan Tol IKN Segmen Karangjoang – KKT Kariangau dengan nilai kontrak Rp 1,2 triliun, dan Pembangunan Rumah Susun POLRI dan BIN Rp 917 miliar.
Rozi menuturkan, ADHI saat ini juga tengah mengerjakan 25 proyek strategis nasional alias PSN selain pembangunan IKN.