Foto: Lo Kheng Hong (CNBC Indonesia/Houtmand P. Saragih)
Jakarta, Indonesia – Mayoritas saham emiten milik investor kawakan Lo Kheng Hong (LKH) yang diketahui publik merosot pada perdagangan Jumat (28/7/2023).
Saham emiten properti PT Intiland Development Tbk (DILD) ambles 2,50%. Dengan ini, saham DILD melemah selama 4 hari beruntun, membuat kinerja sepekan minus 4,07%.
Usai menyentuh harga Rp292/saham pada tengah perdagangan 6 Juli lalu, seiring melonjaknya saham-saham milik LKH waktu itu, saham DILD mengalami tekanan jual yang signifikan hingga minus 25%.
Saham emiten sawit PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) juga turun 2,37%. Mirip DILD, saham ANJT turun tajam usai menembus Rp1.025 pada 12 Juli lalu. Sebelum turun, saham ANJT sempat reli pada 3 Juli sampai 12 Juli hingga 44%.
Saham emiten pembiayaan Grup Panin PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFIN) turut melemah 1,44% ke Rp685/saham. Saham CFIN sedang membentuk base dengan support terdekat di 655.
Pada 16 Juni 2023, menurut data KSEI, LKH menjual 573 ribu saham CFIN. Saat itu Pak Lo, sapaan akrabnya yang lain, masih menggenggam 203,37 juta saham atau setara dengan 5,10%.
Kemudian, pada 19 Juni 2023, Lo Kheng Hong kembali melepas saham CFIN. Kali ini, dirinya menjual 4,04 juta saham perusahaan sehingga kepemilikannya turun menjadi 5% atau 199,33 juta saham.
Selang sehari kemudian, pada 20 juni 2023, Lo Kheng Hong tidak ada lagi di daftar pemegang saham di atas 5%. Hanya saja, tidak ada detail penjualan yang dia lakukan.
Belum diketahui dengan pasti, alasan dan nilai penjualan yang dilakukan Lo Kheng Hong di saham CFIN menjelang pembagian dividen. Yang jelas, LKH sudah mengantongi cuan besar di saham tersebut.
Sejumlah saham LKH lainnya juga memerah dan terkoreksi usai ‘berlari’ di awal hingga tengah bulan ini.
Berbeda dengan mayoritas, saham BMTR dan GJTL menjadi saham yang berhasil tetap menguat. Saham BMTR naik 1,20% dan GJTL terapresiasi 2,38% ke Rp1.075/saham.
Khusus GJTL, LKH juga beberapa melepas sebagian saham di emiten produsen ban tersebut usai harga sahamnya melonjak di awal Juli lalu. Namanya kini tidak ada lagi di daftar pemegang saham di atas 5% GJTL.
Menurut keterbukaan informasi di BEI pada 20 Juli, Lo Kheng Hong melepas 11,03 juta saham GJTL pada 6-7 Juli 2023 di harga rerata Rp1.343/saham. LKH menyebut tujuan penjuala saham GJTL untuk divestasi.
Setelah aksi lego, kini LKH menggenggam 4,8% saham GJTL atau setara dengan 168,97 juta saham perusahaan.