PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES) akan melakukan rebranding pada awal tahun depan. Rencana tersebut tetap akan membawa perusahaan yang sebelumnya bernama Ace Hardware ini berada di jalur pertumbuhan.
Analis Maybank Sekuritas Indonesia Jocelyn Santoso dalam riset pada 17 Oktober 2024 menjelaskan, desain baru ACES akan di bawah spanduk toko baru. “Rebranding toko ACES pada Januari 2025 tidak akan mengubah lintasan pertumbuhannya yang tinggi. ACES berencana merenovasi semua 240 toko dengan desain modern yang akan membantu mewujudkan prakiraan pertumbuhan penjualan dalam tiga tahun ke depan, kata dia.
Di tahun 2025, ACES diperkirakan bisa membukukan kenaikan penjualan 12% secara tahunan. Di 2026 dan 2027, pertumbuhan penjualan masing-masing tumbuh 13% dan 14%. “Kami telah
lama berpendapat bahwa renovasi toko yang berkelanjutan adalah kunci untuk SSSG yang berkelanjutan karena desain toko yang menarik menarik minat pengunjung, terutama bagi generasi muda berusia 20-34 tahun (sekitar 66,9 juta orang) yang merupakan 31% dari populasi yang preferensi belanjanya berubah dengan cepat,” ujar Jocelyn.
Hitungan Maybank Sekuritas, belanja modal tambahan di tahun 2025 dan 2026 minimal Rp 30 miliar. Belanja modal tersebut menurut Jocelyn untuk biaya pemasangan papan nama baru di toko-toko, karena beralih dari merek Ace Hardware. “Kami yakin profil keuangan ACES tetap kuat karena kami memperkirakan arus kas bebas alias free cash flow (FCF) di tahun 2025-2026 yang sebesar Rp 461 miliar dan Rp550 miliar. Angka tersebut jauh lebih kecil dari arus kas bebas pada semester I tahun 2024 sebesar Rp 609 miliar,” kata Jocelyn.
Sementara ACES memandu siklus inventaris yang lebih panjang, yaitu 250 hari dari kuartal II tahun ini selama 244 hari. “Namun, kami tidak khawatir karena pemenuhan barang dagangan di toko yang tinggi sangat penting,” jelas Jocelyn.
Hal baik lain dari ACES adalah jumlah saham beredar alias free float ACES meningkat menjadi 40,03% pada September 2024 dari 39,86%. “Kami telah memperhitungkan hal ini dengan mengasumsikan tarif pajak efektif pada tahun 2024-2026 yang lebih rendah sebesar 19% dari 20% sebelumnya,” papar Jocelyn.
Hal ini meningkatkan perkiraan laba bersih ACES menjadi Rp 924 miliar di 2024. Laba ACES akan terus meningkat pada tahun depan menjadi Rp 1,09 triliun dan Rp 1,32 triliun pada tahun 2026.
“Berdasarkan insentif pajak penghasilan badan pemerintah untuk perusahaan yang terdaftar, ACES akan berhak atas tarif pajak yang lebih rendah sebesar 19% karena membatalkan 0,17% dari saham treasurinya, yang mengakibatkan free float yang lebih tinggi,” terang Jocelyn. Dia menambahkan, meningkatnya jumlah saham beredar bebas juga akan meningkatkan likuiditas saham, yang seharusnya berdampak positif terhadap kinerja harga saham ACES.
Karena itu, Jocelyn mempertahankan rekomendasi beli saham ACES dengan target harga Rp 950 per saham. Dia percaya, ACES akan berada fase pertumbuhan dari fase pemulihan. Rekomendasi saham ACES ini sejalan dengan proyeksi pertumbuhan laba bersih per saham yang tumbuh dua digit. “Kami yakin rebranding toko ACES yang akan datang membuka peluang untuk menawarkan desain toko crowdpulling dengan implikasi arus kas yang kecil,” jelas dia.
Setelah merevisi laba bersih pada tahun 2024, 2025 dan 2026, Maybank Sekuritas sebesar 1% untuk setiap tahun. Target harga ACES tersebut yang ditetapkan Maybank Sekuritas mencerminkan target PER di tahun 2025 di 15 kali yang tidak berubah, 0,5SD di bawah rata-rata 3 tahunnya.
Namun risiko penurunan dari ACES adalah berpotensi hadir karena depresiasi rupiah yang signifikan dan margin SSSG dan atau EBIT yang lebih rendah dari yang diharapkan.