Rupiah dibuka melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan awal pekan ini.
Mengutip data Bloomberg, Senin (19/5) pukul 09.10 WIB, rupiah di pasar spot berada ke level Rp 16.472 per dolar AS.
Rupiah melemah 0,16% bila dibandingkan dengan harga penutupan pada Jumat (16/5) yang berada di level Rp 16.445 per dolar AS.
Sebelumnya, analis yang dihubungi Kontan memproyeksikan rupiah berpotensi lanjut menguat pada awal pekan ini.
Hal ini sejalan dengan penguatan da 0,51% ke Rp 16.445 per dolar AS pada Jumat (16/5).
Research & Development PT Trijaya Pratama Futures Alwy Assegaf menilai, tensi perang dagang yang menurun menjadi sentimen positif bagi aset-aset berisiko, termasuk rupiah sebagai valuta emerging market.
“Kemungkinan pemangkasan suku bunga AS yang lebih besar dari perkiraan pasar juga membuat indeks dolar mengalami koreksi terhadap mata uang lain, dan menguntungkan rupiah,” jelas Alwy, Jumat (16/5).
Dus, Alwy memprediksi penguatan rupiah masih akan berlanjut, mengingat outlook foreign inflow di pasar saham.
Analis Doo Financial Futures Lukman Leong bilang, bila ada kesepakatan dagang baru terjadi, seperti dari India, Jepang, atau Korea dengan AS akan semakin berdampak positif pada rupiah.
Lukman memproyeksi rupiah bergerak di Rp 16.400–Rp 16.500 pada Senin (19/5). Alwy memproyeksi rupiah di Rp 16.250–Rp 16.600 per dolar AS.