PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) mencatat raihan nilai kontrak baru sebesar Rp 5,04 triliun di kuartal I 2024.
Per Maret 2024, kontribusi terbesar pada kontrak baru berasal dari segmen industri. Lalu, disusul oleh segmen infrastruktur dan gedung, EPCC, serta properti dan investasi.
Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito menyampaikan, tingginya raihan kontrak baru dari segmen industri didorong oleh kinerja WIKA Beton.
Dari sisi kepemilikan, sebagian besar proyek yang diraih oleh WIKA berasal dari Pemerintah dan BUMN, dengan skema pembayaran monthly progress.
“Beberapa proyek yang didapatkan WIKA pada bulan Maret 2024 di antaranya adalah proyek lanjutan Jalan Sumbu Kebangsaan Sisi Timur Tahap II di Ibu Kota Nusantara, RDF Plant Rorotan di DKI Jakarta, jalan Tol Serang – Panimbang Seksi 3B, dan beberapa perolehan kontrak lainnya pada anak perusahaan,” ujarnya dalam siaran pers, Senin (29/4).
Di samping perolehan tersebut, WIKA tengah mendorong pembangunan proyek Jakarta Sewerage Development (JSDP) pada Zona 1. Porsi WIKA dalam proyek ini senilai Rp 573 Miliar.
Proyek ini merupakan gagasan dari Kementerian PUPR yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan melalui pelayanan air limbah domestik yang berkualitas di DKI Jakarta, melalui pembangunan jaringan pipa dan stasiun pompa.
“Proyek JSDP zona 1 ini ditargetkan untuk melayani 3 kota Administrasi yang mencakup Jakarta Pusat, Jakarta Barat, dan Jakarta Utara,” paparnya.
Sebagai salah satu kontraktor pelaksana pada zona 1, WIKA telah menunjukkan progress sebesar 13% pada tahap pengecoran pondasi konstruksi stasiun pompa sebagai sistem pengolah limbah.
“Proyek ini merupakan wujud dukungan WIKA terhadap peningkatan kualitas lingkungan agar masyarakat Jakarta dapat terbebas dari limbah melalui pembangunan sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat,” tuturnya.