Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi menjelang pengumuman suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) pada Rabu (19/2), mengikuti tren pelemahan mayoritas bursa regional.
Berdasarkan data RTI, pada sesi pertama perdagangan, IHSG turun 0,52% atau 35,499 poin ke level 6.838,055.
Sebanyak 277 saham melemah, 263 saham menguat, dan 240 saham stagnan. Total volume perdagangan mencapai 11,29 miliar saham, dengan nilai transaksi sebesar Rp 5,57 triliun.
Sejumlah indeks sektoral turut membebani IHSG pada sesi perdagangan pagi, dengan penurunan terdalam dialami oleh: IDX-Finance (-0,77%), IDX-Health (-0,70%), IDX-NonCyclical (-0,64%)
Saham-saham Top Losers LQ45:
- PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) turun 5,55% ke Rp 2.550
- PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun 3,79% ke Rp 1.395
- PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) turun 3,67% ke Rp 5.250
Saham-saham Top Gainers LQ45:
- PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) naik 3,45% ke Rp 900
- PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) naik 2,87% ke Rp 8.075
- PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) naik 2,50% ke Rp 2.870
Asal tahu, Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan mempertahankan BI Rate di level 5,75% dalam Rapat Dewan Gubernur yang akan diumumkan hari ini.
Sementara itu, sebagian besar bursa Asia-Pasifik melemah hari ini, bertolak belakang dengan Wall Street, di mana S&P 500 justru mencatat rekor tertinggi. Investor tampaknya mengabaikan dampak tarif dan tekanan inflasi global.
Indeks Nikkei 225 Jepang turun 0,43% dan Topix melemah 0,34% setelah negara tersebut mencatat defisit perdagangan tertinggi dalam dua tahun.
Indeks Kospi Korea Selatan menguat 1,89% dan Kosdaq naik 0,61%.
Indeks CSI 300 China naik 0,39%, tetapi Hang Seng di Hong Kong melemah 0,28%.
Nifty 50 India turun 0,25% dan BSE Sensex melemah 0,45%.
S&P/ASX 200 Australia melemah 0,78% setelah bank sentral memangkas suku bunga 25 basis poin menjadi 4,10%—pemangkasan pertama sejak November 2020.