Mayoritas emiten batu bara terpantau melemah pada akhir perdagangan Selasa (26/9/2023), setelah diluncurkannya bursa karbon di Indonesia pada hari ini.

Hingga pukul 16:00 WIB, dari 20 saham batu bara RI, 17 saham terpantau melemah, dua saham cenderung stagnan, dan sisanya yakni hanya satu saham yang masih menguat.

Berikut pergerakan saham emiten batu bara pada perdagangan sesi I hari ini.

SahamKode SahamHarga TerakhirPerubahan
Adaro Minerals IndonesiaADMR1.315-8,36%
Adaro Energy IndonesiaADRO2.770-6,10%
Delta Dunia MakmurDOID220-5,17%
Indika EnergyINDY470-4,86%
Harum EnergyHRUM1.735-4,67%
Bumi ResourcesBUMI135-3,57%
TBS Energi UtamaTOBA320-3,03%
Indo Tambangraya MegahITMG28.500-1,98%
MNC Energy InvestmentIATA51-1,92%
Prima Andalan MandiriMCOL5.250-1,87%
United TractorsUNTR27.750-1,77%
ABM InvestamaABMM3.980-1,49%
Bukit AsamPTBA2.810-1,40%
Mitrabara AdiperdanaMBAP5.425-1,36%
Bayan ResourcesBYAN18.875-0,92%
Baramulti SuksessaranaBSSR4.090-0,49%
Golden Eagle EnergySMMT1.195-0,42%
Atlas ResourcesARII3100,00%
Borneo Olah Sarana SuksesBOSS500,00%
Alfa Eneri InvestamaFIRE664,76%

Sumber: RTI

Saham PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) menjadi yang paling parah koreksinya pada hari ini, yakni ambruk 8,36% ke posisi Rp 1.315/saham.

Tak hanya ADMR, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) juga koreksinya cukup parah yakni ambles 6,1% menjadi Rp 2.770/saham. Saham ADRO menjadi yang paling parah koreksinya di antara saham raksasa batu bara lainnya.

Hanya saham PT Alfa Energi Investama Tbk (FIRE) yang ditutup menguat pada hari ini, yakni melonjak 4,76% menjadi Rp 66/saham.

Amblesnya saham batu bara terjadi setelah pemerintah RI resmi meluncurkan Bursa Karbon pada pagi hari ini. Bursa Karbon Indonesia resmi diluncurkan pada hari ini di Gedung BEI, Jakarta.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) optimis Bursa Karbon Indonesia akan menjadi langkah konkret untuk memerangi perubahan iklim yang kian terasa.

Secara sederhana, perdagangan karbon atau bursa karbon ini adalah jual beli kredit atas pengeluaran karbon dioksida atau gas rumah kaca. Perusahaan yang mampu menekan emisi dapat menjual kredit karbon ke perusahaan yang melampaui batas emisi.

Dengan sudah adanya bursa karbon di Indonesia, maka Presiden Jokowi optimis Indonesia bisa mencapai target Nett Zero Emissions (NZE) dan menjadi poros karbon dunia.

Mengutip Reuters, pasar karbon Indonesia dirancang untuk memfasilitasi perdagangan sertifikat kredit karbon yang diterbitkan untuk proyek atau kegiatan dalam menghilangkan emisi gas rumah kaca dari atmosfer, atau untuk perusahaan yang menghasilkan emisi karbon di bawah ambang batas polusi yang ditetapkan pemerintah.

Pada Februari lalu, Indonesia meluncurkan tahap pertama perdagangan karbon wajib untuk pembangkit listrik tenaga batu bara, yang melibatkan 99 fasilitas, di mana mereka memperdagangkan tunjangan emisi.

Pemerintah berharap bahwa peraturan-peraturan ini akan mendorong perusahaan-perusahaan untuk memangkas emisi mereka. Sementara perusahaan-perusahaan yang mendapatkan dana dari pasar dapat menginvestasikan kembali dana tersebut dalam upaya untuk mengurangi emisi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *